Sunday, October 20, 2013

UJI NORMALITAS

UJI NORMALITAS

A. PENDAHULUAN

A.1. Pengertian
Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain, apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

A.2 Kegunaan
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk.

B.PROSES PENGOLAHAN
Rumusan Hipotesis
Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Hi : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
α : taraf nyata
Metode Chi-Square atau uji goodness of fit distribution normal ini menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan.
Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis:
·    Jika  χ2 hitung    <    χ2 tabel    maka terima Ho dan tolak Hi,dalam arti data tersebut berdistribusi normal.
·    Jika  χ2 hitung    ≥    χ2 tabel    maka tolak Ho dan terima Hi, dalam arti data tersebut tidak berdistribusi normal.

Nilai  χ2 hitung dicari berdasarkan rumus :
Text Box: χ2 hitung  =  〖〖(F〗_e-F_o)〗^2/F_e
Keterangan:
Fe   =   Frekuensi ekspektasi atau frekuensi yang diharapkan
Fo   =   Frekuensi observasi atau frekuensi pengamatan
Nilai   χ2 tabel  ditentukan berdasarkan derajat kebebasan dan taraf nyata α ditulis,  χ2(1-α)dk, dan selanjutnya dapat dilihat dalam tabel daftar Chi-Kuadrat.
Keterangan :
dk = Derajat kebebasan
dk = k – 3
k = banyak kelas interval
Uji Normalitas dengan uji liliefors apabila data masih disajikan secara individu. Uji Liliefors dilakukan dengan mencari nilai hitung, yakni nilai |F(Zi)-S(Zi)| yang terbesar.
-Data diurutkan dari terkecil ke terbesar
-Cari rata-rata, simpangan baku sampel (program SD)
-Tentukan angka baku
Text Box: Z= (X_i-X ̅)/S

 
-Hitung peluang F(zi ) = P(zi)
-Hitung proporsi  -Hitung | F(zi) – S(zi) |
-Statistik Uji :  Nilai terbesar dari | F(zi) -S(zi)
-Dengan α  dan n tertentu, tentukan nilai Ltabel berdasarkan tabel nilai kritis L untuk uji liliefors.
-Kriteria uji : tolak Ho jika Lo  Ltabel  , terima Ho jika Lo  Ltabel

Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas komultaif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors pada Tabel Nilai Quartil Statistik Lilliefors Distribusi Normal.

Tabel Distribusi Frekuensi
No
Xi
F(zi) =P(z)
S(zi)
| F(zi) - S(zi) |
1





2





3





dst






Keterangan :
Xi      =   Angka pada data
Zi      =   Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
F(zi)  =   Probabilitas komulatif normal
·         Jika , maka F(zi) = 1 – P()
·         Jika , maka F(zi) = P(), dimana P() dapat dilihat melalui tabel z.
S(zi) =    Probabilitas komulatif empiris
F(zi)  =   kumulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari luasan kurva normal mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Zi.

Zi =
S(Zi) =   
  Persyaratan
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
d. ukuran sampel n  30
  Signifikansi
Signifikansi uji, nilai terbesar | F(zi) - S(zi) |  dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors. Jika nilai | F(zi) - S(zi) | terbesar kurang dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai |F(zi) - S(zi)| terbesar lebih besar dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ; H1 diterima.




C.APLIKASI BERDASARKAN PERHITUNGAN/BERDASARKAN FORMULA
UJI LILLIEFORS
Berdasarkan penelitian tentang intensitas penerangan alami yang dilakukan terhadap 18 sampel rumah sederhana, rata-rata pencahayaan alami di beberapa ruangan dalam rumah pada sore hari sebagai berikut ; 46, 57, 52, 63, 70, 48, 52, 52, 54, 46, 65, 45, 68, 71, 69, 61, 65, 68 lux. Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas diambil dari populasi yang berdistribusi normal ?
Jawab :
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN CONTOH SOAL UJI LILLIEFORS:
Ho : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
α = 5% = 0,05

No
Xi
F(zi) =P(z  zi)
S(zi)
| F(zi) - S(zi) |
1
45
-1,46
0,072
0,0556
0,0164
2
46
-1,35
0,0885
0,1667
0,0782
3
46
-1,35
0,0885
0,1667
0,0782
4
48
-1,13
0,1292
0,2222
0,0930
5
52
-0,70
0,2420
0,3889
0,1469
6
52
-0,70
0,2420
0,3889
0,1469
7
52
-0,70
0,2420
0,3889
0,1469
8
54
-0,48
0,3156
0,4444
0,1288
9
57
-0,15
0,4404
0,5
0,0596
10
61
0,27
0,6064
0,5555
0,0509
11
63
0,49
0,6879
0,6111
0,0768
12
65
0,71
0,7611
0,7222
0,0389
13
65
0,71
0,7611
0,7222
0,0389
14
68
1,03
0,8485
0,8333
0,0152
15
68
1,03
0,8485
0,8333
0,0152
16
69
1,14
0,8729
0,8889
0,0160
17
70
1,25
0,8944
0,9444
0,0500
18
71
1,36
0,9131
1
0,0869

mean : 58,44





s : 9,22





Statistik uji :
Nilai terbesar dari | F(zi) - S(zi) | = 0,1469
Kriteria uji : tolak Ho jika Lo  Ltabel  , terima dalam hal lainya.
Lo = 0,1469, berdasarkan nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan n = 18 dan α = 0,05, maka nilai Ltabel  = 0,200.
Ternyata   Lo ≤ Ltabel   sehingga  Ho diterima, yang berarti data berdistribusi normal

UJI CHI-SQUARE

TINGGI BADAN MASYARAKAT KALIMAS PADA TAHUN 1990
No
Tinggi Badan
Jumlah
1
140-149
6
2
150-159
22
3
160-169
39
4
170-179
25
5
180-189
7
6
190-199
1
jumlah

100

Selidikilah dengan α = 5% apakah data diatas berdistribusi normal?
Jawab :
Ho = data berdistribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal
α    = 5% = 0,05
No
Kelas Interval
fi = Oi
Xi
F(z) = P(
Pi = F(z)kelas – F(z)sesudah
Ei = pi.d
1
140-149
6
139,5
-2,49
1 – 0,9936 = 0,0064
0,0064 - 0,0643 = 0,0579
5,79
2
150-159
22
149,5
-1,52
1– 0,9357 = 0,0643
0,0643 - 0,2877 = 0,2234
22,34
3
160-169
39
159,5
-0,56
1– 0,7123 = 0,2877
0,2877 - 0,6554 = 0,3677
36,77
4
170-179
25
169,5
0,40
0,6554
0,6554 - 0,9147 = 0,2593
25,93
5
180-189
7
179,5
1,37
0,9147
0,9147 - 0,9901 = 0,0754
7,54
6
190-199
1
189,5
2,33
0,9901
0,9901 - 0,9995 = 0,0094
0,94

200

199,5
3,30




Jumlah (d)
100






  rata-rata = 165,3
  s            = 10,36

Statistik Uji :
            =         
       = 0,0076 + 0,0052 + 0,1352 + 0,0333 + 0,0387 + 0,0038
       = 0,2238
α = 0,05, db = k – 3 = 6 – 3 = 3
Kriteria Uji : tolak Ho jika χ² hitung  ≥  χ²(1-α)dk terima dalam hal lainnya.
ternyata  χ² hitung = 0,2238  <  χ²(1-α)dk = 0,285.
Jadi  Ho diterima, artinya data diatas berdistribusi normal

D. KESIMPULAN
-        Uji normalitas dapat mempermudah kita dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kenormalan distribusi suatu data individu ataupun kelompok.
-        Metode Chi-Kuadrat dan Liliefors dapat digunakan dalam menguji kenormalan suatu distribusi data.
-        Pada pengujian Liliefors untuk uji normalitas, dengan Ho : Sampel berdistribusi normal ; H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
            Jika   L hitung    <    L tabel   terima  Ho                                                                             
            Jika   L hitung    >    Ltabel    tolak Ho
-        Pada pengujian Chi-Kuadrat untuk uji normalitas, dengan Ho : Sampel berdistribusi normal ; H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
            Jika nilai X2hitung < nilai X2tabel, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima.













E. DAFTAR PUSTAKA
Biswas, S., Ahmad, S., Molla, M. K. I., Hirose, K., & Nasser, M. (2008). Kolmogorov-Smirnov    test in text-dependent automatic speaker identification. Engineering Letter, 16(4),        EL_16_4_01. Retrieved from
Brito e Abreu, F., & Goulão, M. (2001). Coupling and cohesion as modularization drivers: Are      we being over-persuaded?. In P. Sousa (Ed.), Fifth European Conference On Software       Maintenance and Reengineering: 14-16 March Lisbon, Portugal: Proceedings (pp. 47-           57 ). Los Alamitos: IEEE Computer Society. doi: 10.1109/.2001.914968
Corder, G. W., & Foreman, D. I. (2009). Nonparametric statistics for non-statisticians: A step-       by-step approach. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Kolmogorov, A. N. (1992). On the empirical determination of a distribution law. In A. N. Shiryayev (Ed.), Selected Works of A.N. Kolmogorov: Probability Theory and Mathematical Statistics (Vol. 2, pp. 139–146). Dordrecht, Netherlands: Kluwer Academic          Publishers.
Massey, F. J. (1951). The Kolmogorov-Smirnov test for goodness of fit. Journal of the American Statistical Association, 46(253), 68–78. Retrieved from
Stephens, M.A. (1992). An appreciation of Kolmogorov’s 1933 paper (SOL ONR No. 453).          Stanford, California: Department of Statistics, Stanford University.
Sudjana, Metoda Statistik. Jakarta, Tarsito, 2005, h. 467

            http://lindadwi33.blogspot.com/2013/04/rumus-dasar-statistik-validitas-dan.html

No comments:

Post a Comment